SMA Karangturi mengutus dua orang siswanya, Yoanes Maria Vianney (kelas XI) dan Inez Devina Wiharja (kelas XII) untuk mengikuti APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) Future Scientist Conference di Taiwan yang diikuti oleh 14 negara.

Acara yang bertemakan Zero Carbon Eco House itu memberi wadah bagi para peserta untuk berkreasi mengkonsep sebuah prototip rumah yang ramah lingkungan namun ekonomis. Bersama dengan anggota kelompok yang berbeda bangsa, Yoanes menggagas sebuah konsep rumah dengan memanfaatkan atap rumah sebagai media penyimpan air. Ketika air sudah mencapai volume tertentu, air akan mengalir ke bawah melalui pipa dan menggerakkan kincir yang selanjutnya menjadi pemicu energi listrik. Selanjutnya, aliran air diteruskan hingga masuk ke dalam tanah hingga pada kedalaman tertentu dimana terdapat temperatur yang tinggi. Akibatnya, air akan kembali naik ke atas melalui saluran lain serta proses penyaringan sehingga air dapat digunakan kembali.

Sedikit berbeda dengan Yoanes dan kelompoknya, konsep green house lebih ditonjolkan oleh Inez dan timnya. Green house yang di dalamnya terdapat tumbuhan hijau ini letaknya bersebelahan dengan dapur. Fungsinya adalah menyerap zat-zat CO2 yang diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesa. Selanjutnya, proses tersebut menghasilkan O2 yang tentu saja bermanfaat bagi manusia. Selain itu, ditambahkan juga konsep baterai utama yang berfungsi menyimpan energi alam (dari surya, angin) sebagai sumber energi. Menerapkan hukum Fisika, konsep tentang gaya yang berhasil diubah menjadi energi juga dimunculkan, yaitu gaya tekan kaki ketika menaiki tangga, diubah menjadi energi listrik.

Dari konsep-konsep tersebut Inez dan Yoanes berhasil memperoleh medali perak tingkat Internasional yang membanggakan sekolah, orangtua dan dirinya. (toni)