Semakin lama pengetahuan siswa tentang kebudayaan tradisional atau daerah hanya sebatas gambar dan teks dari buku. Anak lebih mengetahui berbagai bentuk permainan, lagu bahkan tarian modern yang dapat dengan mudah diakses melalui berbagai media. Hal ini menjadikan kebudayaan tradisional yang sarat dengan pesan – pesan moral mulai tersisihkan.

Pendidikan merupakan proses yang akan terus berlangsung. Sehingga pendidikan juga harus menyesuaikan diri dengan kemajuan jaman. Sehingga pendidikan yang disampaikan kepada anak – anak mempunyai manfaat yang langsung diterima anak – anak dalam menjalani kehidupan. Globalisasi berperan sangat penting bagi dunia pendidikan saat ini. Dengan memanfaatkan berbagai perkembangan IPTEK hasil globalisasi, dunia pendidikan menjadi semakin mudah diterima oleh anak – anak.

Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei 2017, guru kelas 4 dan 5 berusaha menerjemahkan 2 hal berbeda yaitu kebudayaan tradisional dan globalisasi menjadi sebuah pembelajaran yang bermakna bagi siswa melalui kegiatan Fun Learning. Tema yang diambil adalah “Memaknai Kebudayaan Tradisional dan Modern Secara Seimbang”. Acara ini dimulai dengan upacara bendera dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional kemudian dilanjutkan dengan acara pentas seni. Acara pentas seni menampilkan tari tradisional serta lagu daerah yang ditampilkan oleh siswa – siswi kelas 5, sedangakan kelas 4 menampilkan tari modern yang biasa disebut dengan istilah modern dance.

Acara ini dimulai pukul 09.00 – 11.45 WIB di Aula The Sien Tjo TK-SD Karangturi Semarang. Acara ini diikuti oleh 105 siswa – siswi kelas IV dan 108 siswa – siswi kelas V.Acara dimulai dengan penampilan tari pinguin dan I’am a gummy bear oleh siswa-siswi kelas 4A dengan riang gembira, dilanjutkan penampilan siswa-siswi kelas 5A yang menampilkan tari kolaborasi jaranan dan buto – buto galak yang berasal dari Provinsi Jawa tengah.

Tarian ini ditampilkan dengan gagah yang menggambarkan prajurit perang jaman dahulu serta penampilan tokoh buto atau raksasa yang lucu sehingga membuat siswa tertawa. Penampilan selanjutnya dari siswa-siswi kelas 4B berupa tari guruku tersayang yang sesuai dengan hari pendidikan nasional serta tari om telolet om yang merupakan perwujudan kondisi Indonesia pada saat ini, sehingga membuat siswa larut dalam gelak tawa.

Tidak kalah menarik penampilan dari siswa-siswi kelas 5B yang menampilkan salah satu tarian tradisional dari pulau Sumatera, yaitu tari Indang yang merupakan salah satu tarian yang menggambarkan kekompakan gerak secara berkelompok. Penampilan selanjutnya adalah tari kuch – kuch hota hai dari kelas 4C yang menggambarkan bahwa kebudayaan dari india pun masuk dan berkembang di indonesia. Penampilan selanjutnya adalah tari ampar – ampar pisang dari Provinsi Kalimantan Selatan yang ditampilkan oleh kelas 5C.

Selanjutnya penampilan dari kelas 4D dengan tari lollipop dan despicable me yang merupakan gambaran dari salah satu film yang disukai anak – anak. Acara kemudian dilanjutkan denga penampilan dari kelas 5D yang menampilkan tari sajojo dari Papua, tarian ini dibawakan dengan lincah, cepat serta kompak. Yang menjadikan penampilan siswa – siswa menjadi semakin menarik adalah, siswa tidak menyewa kostum akan tetapi membuat sendiri sesuai dengan tema yang didapat. Sehingga kreatifitas siswa terlatih dengan baik.

Di penghujung acara, sebanyak 68 siswa yang terbagi menjadi tim vokal dan tim musik menyanyikan lagu gundul – gundul pacul yang diiringi musik dengan genre bossanova. Alat musik yang dipakai adalah perpaduan antara alat musik tradisional berupa angklung serta alat musik modern berupa pianika, keyboard, gitar bass, serta kajon yang sudah anak – anak pelajari dipelajaran musik.

Setelah anak – anak selesai tampil untuk pentas seni, MC acara dari siswa kelas IV dan V yang sepanjang acara membawakan acara dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan sangat fasih, mempersilakan siswa untuk menyaksikan pameran hasil karya siswa kelas 4 dan 5 dari berbagai proyek di masing – masing pelajaran. Benda yang dipamerkan berupa lukisan, hasil kerajinan dari bahan bekas, miniatur candi, proyek matematika dari bangun ruang, patung warak ngendog serta gunungan dan masih banyak lagi.

Dengan mengkolabosariskan antara budaya tradisional dan modern hasil globalisasi dalam satu acara, akan menumbuhkan pengetahuan baru dan nyata bagi siswa. Hal ini dimaksudkan untuk memberi keseimbangan bagi pengaruh kebudayaan modern dampak globalisasi di Indonesia yang tidak mungkin kita hindari. Acara ini menjadi salah satu usaha untuk meningkatkan pengetahuan anak didik dan menanamkan nilai-nilai kehidupan terhadap anak didik. Dengan demikian pembentukan nilai-nilai karakter yang selama ini kita tanamkan pada anak didik dapat terimplementasikan dalam kehidupan nyata.